Wednesday, 10 June 2015

METODE RESITASI DAN PENUGASAN DAN METODE DRILL



MAKALAH

METODE RESITASI DAN PENUGASAN DAN METODE DRILL



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
a.      Latar Belakang................................................................................... 1
b.      Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
a.     Pengertian metode resitasi dan penugasan.......................................... 2
b.     Langkah-langkah dalam metode resitasi............................................. 3
c.     Kelebihan dan kekurangan metode resitasi......................................... 4
d.  Cara mengatasi kekurangan metode resitasi....................................... 5
e.   Pengertian metode drill...................................................................... 5
f.   Kelebihan dan kekurangan metode drill............................................. 5
g.   Bagaimana cara mengatasi kelemahan metode grill........................... 6
BAB III PENUTUPAN...................................................................................... 7
a.      Kesimpulan........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................  8




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam mengajar guru harus mengetahui tentang kriteria dalam menggunakan metode mengajar sehingga ia akan lebih mudah dalam memilih metode. Pemilihan metode mengajar ini disesuaikan dengan bahan pelajaran, situasi dan kondisi dan lainnya. Seorang guru yang menggunakan metode mengajar secara bervariasi hendaknya dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam belajar, sehingga siswa tersebut lebih mudah memahami pelajaran tersebut. Metode mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan atau keberhasilan pengajaran. Seorang guru akan berhasil dalam tugas mengajar, bila dengan metode atau teknik yang digunakannya ia mampu memotivasi serta memancing daya semangat dan gairah belajar murid-muridnya.

disini kami akan lebih menyinggung pembahasan tentang metode resitasi (pemberian tugas) dan metode drill yang meliputi pengertian, kelebihan dan kekurangan, langkah-langkah, pelaksanaan, dan Penerapan Metode Resitasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa metode resitasi dan penugasan itu ?
2.      Apa langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam metode resitasi?
3.      Apa kelebihan dan kekurangan dari metode resitasi?
4.      Bagaimana cara mengatasi kekurangan metode resitasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
5.      Apa metode drill itu?
6.      Apa kelebihan dan kekurangan dari metode drill?
7.      Bagaimana cara mengatasi kekurangan/kelemahan dalam metode drill?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian metode resitasi dan penugasan

Yang dimaksud dengan pemberian tugas belajar dan resitasi ialah suatu cara mengajar dimana seorang pendidik memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik, sedangkan hasil tersebut diperiksa oleh pendidik dan peserta didik mempertanggung jawabkannya.

Pertanggung jawab itu dapat dilaksanakan dengan cara :
1.      Dengan menjawab test yang diberikan oleh pendidik.
2.      Dengan menyampaikan ke muka berupa lisan.
3.      Dengan cara tertulis[1].

Dalam metode ini kita menemukan tiga istilah penting :
a.       Tugas :
Tugas adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan baik tugas datangnya dari orang lain maupun dari dalam diri kita sendiri. Di sekolah biasanya itu datang dari pihak pendidik atau kepala sekolah atau peserta didik sendiri. Tugas ini biasanya bersifat educatif dan bukan bersifat dan berunsur pekerjaan.
b.      Belajar
Perubahan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh apa yang dimiliki seseorang itu, seperti : sifat, pengalaman, pengetahuan, keterampilan, keadaan jasamniah dan lai-lain sebagainya, dan juga dipengaruhi pula oleh lingkungan.
c.       Resitasi
Resitasi adalah penyajian kembali atau penimbulan kembali sesuatu yang sudah dimiliki, diketahui atau dipelajari.
Fase-pase resitasi
Dengan metode resitasi terdapat 3 fase :
1.      Pendidik memberikan tugas :
Tugas yang diberikan oleh pendidik harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
2.      Peserta didik melaksanakan tugas (belajar) sesuai dengan petunjuk yang diberikan pendidik dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3.      Peserta didik mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya (resitasinya). Resitasi itu juga akan wajar apabila sesuai dengan tujuan pemberian tugas.[2]

B.     Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode resitasi
1.      Pemberian tugas dan penjelasan
a.       Tujuan yang harus dicapai mestilah dirumuskan terlebih dahulu secara jelas.
b.      Terangkan dengan jelas tugas-tugas yang akan dikerjakan peserta didik.
c.       Selidiki apakah metode resitasi satu-satunya yang terbaik untuk bahan yang akan diajarkan.

2.      Pelaksanaan tugas
a.       Setiap tugas yang diberikan harus dikontrol.
b.      Peserta didik yang mengalami kegagalan harus dibimbing.
c.       Hargailah setiap tugas yang dikerjakan peserta didik.
d.      Berikan dorongan bagi peserta didik yang kurang bergairah/pemalas.
e.       Tentukan bentuk-bentuk resitasi yang akan dipakai.
f.       Saran-saran.

C.    Kelebihan dan kekurangan dari metode resitasi
1.      Peserta didik belajar membiasakan untuk mengambil inisiatif sendiri dalam segala tugas yang diberikan.
2.      Meringankan tugas pendidik yang diberikan.
3.      Dapat mempertebal rasa tanggung jawab. Karena hasil-hasil yang dikerjakan dipertanggung jawabkan dihadapan pendidik.
4.      Memupuk anak agar mereka dapat berdiri sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain.
5.      Mendorong peserta didik supaya suka berlomba-lomba untuk mencapai sukses.
6.      Hasil pelajaran akan tahan lama karena pelajaran sesuai dengan minat peserta didik.
7.      Dapat memperdalam pengertian dan menambah keaktifan dan kecakapan peserta didik.
8.      Waktu yang dipergunakan tak terbatas sampai pada jam-jam sekolah[3].

Kekurangan/kelemahan metode resitasi
1.      Peserta didk yang terlalu bodoh sukar sekali belajar.
2.      Kemungkinan tugas yang diberikan tapi dikerjakan oleh orang lain.
3.      Kadang-kadang peserta didik menyalin atau meniru pekerjaan temannya sehingga pengalamannya sendiri tidak ada.
4.      Kadang-kadang pembahasannya kurang sempurna.
5.      Bila tugas terlalu sering dilakukan oleh peserta didik akan menyebabkan:
-          Terganggunya kesehatan peserta didik.
-          Menyebabkan peserta didik asal mengerjakan saja karena mereka menganggap tugas-tugas tersebut membosankan.
6.      Mencari tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuan setiap individu sulit, jalan pelajaran lambat dan memakan waktu yang lama.
7.      Kalau peserta didik terlalu banyak kadang-kadang pendidik tak sanggup memeriksa tugas-tugas tersebut.

D.    Cara mengatasi kelemahan atau kekurangan metode resitasi
1.      Sesuaikan tugas-tugas yang diberikan itu dengan kemampuan peserta didik.
a.       Berupa pengumpulan benda-benda.
b.      Membuat dan menyelesaikan waktu
c.       Mengadakan observasi, wawancara dan sebagainya.
d.      Melakukan percobaan test dan sebagainya.
2.      Adakan pengontrolan terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik supaya jangan dia memberikan hasil, tugas yang dikerjakan orang lain.
3.      Tugas-tugas yang diberikan kepada pendidik jangan diberikan berkepanjangan saja, tapi lakukan secara berkali-kali.

E.     Pengertian Metode Drill
Metode drill atau disebut latihan siap dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan siap-siagakan.

F.     Kelebihan dan kekurangan metode drill
Kelebihan
1.      Peserta didik akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.
2.      Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa para peserta didik yang berhasil dalam belajaranya telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak di kemudian hari.
3.      Pendidik lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik disaat berlangsungnya pengajaran.
Kelemahan
Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan dalam kondisi belajar ini pertimbangan inisiatif peserta didik selalu disorot dan tidak diberikan keleluasaan. Peserta didik menyelesaikan tugas secara status sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pendidik.
-          Membentuk kebiasaan yang kaku.
-          Dapat menimbulkan ferbalisme,
-          Dapat menghambat inisiatif peserta didik.

G.    Mengatasi kelemahan/kekurangan dari metode drill
1.      Metode ini hendaknya digunakan untuk melatih : hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, permainan, pembuatan grafik, kesenian dan sebagainya.
2.      Sebelum latihan dimulai, pelajar hendaknya diberi pengertian yang mendalam tentang apa yang akan dilatih dan kompetensi apa yang harus dikuasai.
3.      Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersifat diagnosis.
4.      Latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang bersifat esensial dan berguna, hal-hal yang bersifat pelengkap/sekunder.
5.      Latihan itu harus menarik minat dan menyenangkan dan menjauhkan hal-hal yang bersifat keterpaksaan.
6.      Sifat latihan, yang pertama harus bersifat ketetapan yang kemudian kecepatan, dan akhirnya kedua-duanya harus memiliki peserta didik.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Ada banyak metode pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru, diantaranya yaitu: metode pemberian tugas belajar dan resitasi, metode driil.
           
            Metode pemberian tugas merupakan metode pemberian pekerjaan oleh guru kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Metode ini siswa akan mempertanggungjawabkan hasil tugas tersebut. Resitasi ini hampir sama dengan pekerjaan rumah akan tetapi ada perbedaan antara keduanya.

            Metode drill (latihan) merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari peserta didik sehingga memperoleh suatu ketrampilan tertentu. Drill wajar digunakan untuk kecakapan motorik, dan kecakapan mental.














DAFTAR PUSTAKA

Ramayulis, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Batusangkar, 1986.

Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 1990.

Sudirman, et.al., Ilmu Pendidikan, Bandung : CV. Remaja Karya, 1987.

Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional, Jakarta : tp 1989.

Basyiruddin Usman, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Padang : IAIN Press, 1989.



[1] Ramayulis, metodologi pengajaran, (Batusangkar :Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol, 1979), h. 82.
[2] Ibid, h. 77.
[3] Sudirman at al. Ilmu pendidikan (Bandung : Remaja Karya CV. 1987) h. 145.

No comments:

Post a Comment